Selasa, 24 April 2012

Surabaya Bloofmeet 1 (Part 1)

Dengan langkah tergesa gesa aku menuruni tangga menuju lantai satu rumah kontrakan. Jam di hapeku sudah menunjukan pukul 9.41, sembilan belas menit sebelum tepat pukul sepuluh pagi. Aku pasti terlambat, batinku. Sedikit rasa sesal tiba tiba saja muncul di hatiku tanpa permisi. Andai tadi aku bisa bangun lebih pagi, atau tidak menarik selimut lagi selepas subuh tadi, pasti aku bisa datang ke acara Surabaya BloofMeet (SBm) yang pertama ini dengan lebih santai. Apa lagi aku baru ingat kalau aku belum membeli makanan kecil apapun yang akan aku bawa ke acara SBm ini. Waduh, pagiku kali ini benar benar sedikit kacau. Padahal, seharusnya ini menjadi pagi yang menyenangkan.
Setelah mengecek semua perlangkapan yang harusnya di bawa, kupacu motorku dengan kecepatan tidak lebih dari lima puluh kilometer perjam dengan harapan aku masih bisa menemukan penjual makanan kecil seperti gorengan atau makanan kecil sejenisnya di sepanjang jalan yang aku lintasi. Tapi sampai akhirnya aku berhenti di lampu merah dekat kampus A Unair, aku belum juga membeli apapun. Bersembunyi di makanakah kalian, wahai para penjual? Aku membatin, mengapa serasa sulit sekali menemukan kalian di pagi menjelang siang seperti ini. Untuk itu sekali lagi aku diliputi rasa sesal dan bersalah. Andai semalam aku menyempatkan diri untuk keluar dari kontrakan dan mencari makanan kecil pasti pagi ini aku bisa berangkat ke SBm dengan lebih ceria dan santai. Hm….
Lampu lalu lintas menyala hijau dan aku sekali lagi ‘terpaksa’ menyusuri jalan sambil menoleh ke kanan dan kekiri, berharap bisa menemukan satu saja penjual makanan ringan yang bisa aku beli untuk aku bawa ke SBm. Tapi lagi lagi nihil. Mereka sedang mengejekku mungkin, batinku setengah dongkol pada diri sendiri.
Tapi kedongkolan itu tiba tiba berubah menjadi perasaan penuh surprise saat aku belok kanan di pertigaan terakhir menuju rumah kang Insan Robbani. Ada seorang pengendara sepeda motor dengan kaos putih khas Bloofers yang melambaikan tangannya padaku. Sontak aku menghentikan laju motorku. Itu pasti kang Insan. Di kota pahlawan ini, siapa lagi yang punya kaos itu selain dia.
“Assalamualaikum…” seruku seraya nyengir saat motor kami bertemu di pinggir jalan.
“Waalaikum salam,” jawabnya.
“Nang endi, langsung tah?(mau kemana, langsung tah?),” tanyaku.
“Yo, langsung ae, wes jam sepuluh lewat iki. (ya, langsung saja, sudah jam sepuluh lewat ini).” Jawab kang Insan seraya memutar balik motornya. “Tapi mampir dulu di minimarket ya.” Imbuhnya.
“Ngapain?” tanyaku, setengah bego.
“Aku belum beli camilan, cari di sana saja.” Jawab kang Insan yang membuatku seperti sekali lagi di cubit oleh akang yang satu ini. Mengapa aku tidak berfikir sama sekali untuk membeli makanan ringan di minimarket saja. Padahal sepanjang jalan yang aku lalui, ada beberapa minimarket yang dengan senang hati sedang menungguku.
Aku sekali lagi nyengir, tapi kali ini lebih tepatnya menertawakan diriku sendiri.

***

Saat tengah asik memilih camilan di minimarket, sebuah pesan singkat masuk di handphoneku. Dari Haf Sari.
Aku sudah di Bungurasih, trus naik apa? Kemana?”
“Naik bus kota jurusan terminal Bratang, turun di terminal Bratang.” Jawabku singkat.
“Mau camilan apa?”
“Apa saja terserah.”
“Krupuk mau?”
“Bolehlah, yang penting ada.”
Dalam hati aku salut akan sosok Bloofers yang satu ini. Untuk bisa hadiri di acara SBm ini, dia harus melintasi perjalanan yang tidak simple. Dengan berbekal tekad dan keinginan kuat untuk bertemu dengan sesama anggota Bloofers, dia harus pergi meninggalkan rumah seorang diri dengan beberapa kali harus berpindah dari satu transportasi umum ke transprotasi umum yang lain. Tapi semangatnya yang membara, membuatnya berhasil juga sampai di kota Pahlawan ini untuk pertama kalinya.
“Sms dari siapa?” tanya kang Insan yang tiba tiba nongol di sebelahku di depan kasir minimarket.
Haf Sari kang.”
“Oh, sudah dimana dia?”
“Di Bungurasih sekarang. Yang dateng cuma kita bertiga nih kang? Tadi pagi Tisya sms aku katanya gak bisa dateng.”
“Sepertinya Ratri bisa dateng kok, jadi minimal ada empat orang.” Aku tersenyum kecut mendengarnya. Kopdar dengan peserta yang hadir hanya empat orang saja. Jauh dari pikiranku selama ini. Tapi so what lah. Yang penting kebersamaannya.
Segera setelah membayar barang barang yang kami beli, kami meluncur ke Taman Flora atau Kebun Bibit Bratang. Setelah parkir motor, kami mencari tempat yang kira kira mudah untuk di datangi oleh semua orang. Keputusan akhirnya jatuh pada kursi beton melingkar yang ada tak jauh dari air mancur.
“Nomor siapa ini?” tanya kang Insan seraya memperhatikan handphonenya.
“Nomor baru kang?”
“Ya, tanya posisi kita. Anggota Bloof juga sepertinya.”
Tak lama setelah kang Insan mengirimkan beberapa pesan singkat balasan, seorang cowok datang menghampiri kami dengan senyum simpulnya yang malu malu. Serta merta pula dia menjabat tanganku.
“Ini mas Ridwan, bukan?” tanyanya, “Yang ini mas Insan, kan?” membuat aku dan kang Insan saling pandang kebingungan. Berasa aneh ada orang yang mengenal kami, padahal kami yakin kalau kami bertemu dengan cowok yang satu ini baru pada pertemuan yang pertama.
“Ya bener.” Jawabku dan kang Insan nyaris bersamaan.
“Maaf ini dengan siapa?”
“Adi mas.”
“Adi? Nama facebooknya?”
Jalaluddin El' Qassam, itu saya pake facebook adik saya mas, kalau nama asli saya Adi.”
“Oalah… ya ya ya….”
Adi yang murah senyum itu tampak tambah tersipu mendengar koor kang Insan dan aku. Pada waktu yang bersamaan sebuah pesan singkat masuk di handphoneku. Dari Haf Sari lagi.
keren,baru pertama naik bus kayak ginie. Dalam bus berasa di tengah pasar. Amburadul sampe lagu Ebiet gak kedengeran.”
“Gegegegegege, welcome to the jungle, Haf.” Balasku.

***

(apa yang terjadi setelah cewek satu satunya dalam SBm ini hadir di kebun bibit? nantikan posting selanjutnya di Surabaya Bloofmeet part 2 )

30 komentar:

  1. hahaha...akhirnyaaaaaaaaaa...
    tapi sungguh tdk romantis, karena tidak dihadiri sepasang sejoli lg (Mas Insan dan Om Mridwan). hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. weh.....
      itu urusan lain aisa...
      sekarang urusan bersama.... :D

      Hapus
  2. oh ini tips yg disampaikan kemaren ya...
    berseri..

    surabaya bloofmeet... keren juga.
    di tunggu part berikutnya...

    BalasHapus
  3. Iniii.. malah gak ada foto-fotonyaaahhhh -_-"

    BalasHapus
  4. Semoga kopdar berikutnya akan lebih seru dan banyak yg dateng y mas!,
    yang penting SEMANGATnya ^^d

    The Ocean

    BalasHapus
  5. saya ga ditawarin cemilannya nih? saya minta pizza ya wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan ambil di gerai pizza terdekat..... :D

      Hapus
  6. ternyata selain jago nge-fiksi, om ridwan jago nge-koor juga sama mas Insan, wew...siap2 bikin album neh...
    walau baru dhadiri 4 orang, yg penting tetap semangat kopdar, semoga besok2 lebih banyak lagi...happy kopdar

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin....
      semoga yang akan datang yang hadir 40 orang.... :)

      Hapus
  7. heheheh
    jadi pingin ngajakin layar kompi ketawa bareng.
    kalo di ingat-ingat emang lucu juga sih..
    tp sepertinya emang aku gitu, klo kopdar dimanapun itu selalu sendiri..
    klo ada tmnnya malah ribet, ngeluh melulu..
    capek, haus, minta ini-minta itu..hadewwww

    sip mas postnya lengkap banget sesuai kejadian..heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetep semangat ya...
      semoga kedepannya, dapet temen temen seperjalanan yang bisa sama sama ngerti.... :)

      Hapus
  8. wah.. bikin syirik saya ni.. jadi pengen ikutan kopdar --a . sedikit tapi bermanfaat serta berkesan lebih baik. dari pada bnyk namun tidak bermanfaat serta berkesan.. sukses ya :) *menunggu cerita selanjutnya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo ikutan... :)
      biar lebih seru dan lebih bermakna serta lebih bermanfaat lagi kedepanya...

      Hapus
  9. tak sabar menunggu part 2 nya ... menunggu dan menanti kejutaan di part 2 ....^_^

    BalasHapus
  10. owh... ada Surabaya BloofMeet toh...
    dan Masku yang biasanya pake FBku ikutan juga....
    hoho....

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah ini dia adiknya,
      kenapa gak sekalian gabungan juga?
      :)

      Hapus
    2. yah... gak napa-napa juga.... gak taw ternyata ada juga SBm...

      Hapus
    3. udah di umumin di fb bloofers, kapan kapan dah kita kumpul kumpul lagi .....

      Hapus
  11. jadi ada acara Bloofmeet juga yak?

    maklum baru gabung

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya istilahnya kopdar, cuma aku kasi nama di sini Surabaya Bloofmeet ... :)

      diadakannya di masing masing daerah ....

      Hapus
  12. Sepertinya asyik bisa ngumpul bareng akang2 nih...seru dan banyak ilmu pastinya...terutama dalam kebersamaannya..solid:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo kapan kapan ikutan ngumpul bareng....

      Hapus
  13. Di kota pahlawan ini, siapa lagi yang punya kaos itu selain dia.
    *Quote this

    Jadi apa yang terjadi ketika satu-satunya peserta wanita tiba?
    *penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. part duanya udah nongol, ayo di cek.... :)

      Hapus

silahkan berkomentar di kolom komentar ini untuk meninggalkan jejak di blog ini. gunakan komentar anda sebagai bukti kunjugan anda ke blog ini. terimakasih.
.
.
.