
Aku
adalah sang juara, tak ada yang meragukan itu! Di lintasan hitam di malam yang
pekat seperti ini, dari tiga tahun yang lalu, akulah rajanya. Dan belum ada
yang bisa membantah dengan bukti yang nyata akan hal ini. Tidak! Tentu saja,
sampai seokor cicak di langit langit kamarku yang sedang menggoda pasangannya
malam itu mengubah arah hidupku seratus delapan puluh derajat tepat. Dari sang
raja, sang juara, menjadi pecundang yang meninggalkan arena perang untuk selamanya.
Aku meninggalkan gelanggang ini hanya dengan satu kekalahan yang sangat sangat
memalukan (sekaligus membanggakan).
Untuk
kalian para sahabat mudaku, kutulis ini agar menjadi ilham buat kita semua.
Kisah ini terjadi sembilan tahun lalu, ketika aku beru saja lepas dari bangku
SMU.
***
“
Tidak ada kebut kebutan lagi malam ini!!!” ibuku berteriak tepat di mukaku
malam itu. Ayah berkacak pinggang dua meter di belakang ibuku. Wajahnya yang
mengeras, tak bisa aku lawan lagi.
“
Sekarang masuk ke dalam kamar. Tidur!”...