Kamis, 24 Mei 2012

Fase 2

(Bagian sebelumnya bisa di baca disini) Hujan turun makin deras kala itu. Saat aku membiarkan udara yang dingin menyeliputi kami dengan kelembapan yang makin menjadi. Dia diam, pandangannya jauh menerawang keluar jendela, memperhatikan hampir setiap tetesan air hujan yang turun dan menghantam kaca jendela. Sementara aku mencoba menetralkan suasana dengan meneguk seteguk dua teguk teh dari dalam gelasku. Ada kehangatan yang menjalar, dimulai dari dinding dinding mulutku, lalu turun perlahan ke dadaku. Aku tertegun saat kemudian kuperhatikan wajahnya mulai memerah dan bening kristal air mata perlahan mengambang di pulupuk matanya. Dia mencoba menengadah, menahan dengan sangat agar air mata itu tidak jauh kepipinya yang lembut. Pipi yang sekarang bagaikan kepiting rebus yang kemerahan. “Hei, kamu kenapa?” tanyaku kebingungan. “Apakah ada kalimatku yang salah?” Tapi dia tetap diam. Pandangannya belum juga dia alihkan dari tetes-tetes air hujan itu. Kupanggil namanya dengan lirih. “Jelaskanlah,...
READ MORE - Fase 2

Jumat, 04 Mei 2012

Fase

Orang bilang, hidup ini berjalan seperti fase metamorfosis kupu kupu. Berawal dari telur, kemudian menetas jadi ulat, menjelma kepompong, untuk kemudian sempurna sebagai kupu kupu yang indah. Aku juga ingin bilang begitu saat ini, walau itu bukan berarti aku setuju bahwa setiap manusia akhirnya akan menjadi kupu kupu yang indah. Menurutku, kehidupan kita bisa beranjak dan berakhir pada salah satu fase, tanpa bisa lagi mencapai fase selanjutnya. Ada kalanya kehidupan seseorang di mataku berakhir pada fase kempompong, pada sebuah tahap dimana kesempurnaan nyaris dicapainya. Bahkan sebagian besar dari kita mungkin tidak pernah menyadari kalau sebenarnya kita ini adalah umpama ulat, atau mungkin telur yang tidak pernah menetas sama sekali. “Mengapa begitu?” tanyanya pada suatu ketika. Saat hujan turun dan secangkir teh hangat menemani kami di depan jendela yang basah. “Bisa saja,” jawabku sambil tersenyum kecil menggodanya. Dia diam tak bergeming. Tatapannya tajam kearahku. Seakan dengan...
READ MORE - Fase

Baca juga yang ini