Senin, 11 Juni 2012

Setelah Lampu Hijau Padam

            Dia adalah sahabat baikku sejak kami belum bisa mengeja abc dan melantunkan ayat ayat suci di surau dekat rumah kami. Dina namanya. Seorang gadis keturunan Jawa-Ambon yang berwajah manis. Banyak orang bilang, dia lebih pantas terlahir sebagai keturunan Minang daripada suku manapun yang ada di negeri ini. Tapi apapun kata mereka, apapun dan darimanapun Dina berasal, yang aku tahu hanyalah kalau dia itu orang yang benar benar pantas untuk aku jadikan sahabat. Orang yang tidak hanya bisa mengerti aku, tapi lebih dari itu, dia sangat pantas untuk aku sebut sebagai seorang kakak.              Tapi hari ini Dina tergolek lemas di sampingku. Kepalanya terkulai lemah di atas pangkuanku. Darah tak henti hentinya mengalir dari setiap bagian tubuhnya. Bibirnya yang kemarin merah ranum dengan senyum cerianya yang khas, hari ini berganti menjadi bibir yang merah karena...
READ MORE - Setelah Lampu Hijau Padam

Baca juga yang ini