Aku mengingatnya dengan tertegun. Dia...
Banyak orang yang hadir dalam hidupku datang dan pergi begitu saja. Sebagian meninggalkan bekas yang mendalam. Sebagian lagi meninggalkan jejak yang samar samar untuk diingat. Sementara sebagian yang lain meninggalkanku tanpa bisa aku ingat lagi tentang mereka. Mereka hanyalah sebaris bayangan semu yang pernah hadir dalam hidupku. Tak lebih.
Tapi dia...
Dia ini siapa? Aku bahkan ingin melupakannya. Menganggapnya hanya sebagai kepingan tak diinginkan dari masa laluku. Kalau aku pernah mengaguminya, itu hanya sebatas fisiknya saja. Tak pernah lebih dan aku berharap tak pernah ada selain itu.
***
"Nur," sapanya. Delapan tahun yang lalu, dan aku tersenyum.
Aku bunga saat itu. Aku bunga yang ingin dipetik setiap kumbang yang lewat. Dan dia, sama saja. Berbaik padaku cuma untuk mendapatkan kecantikan ini. Kemolekan ini. Tapi maaf, walau dia sebenarnya menarik, aku bukan untuknya.
"Dia kere..." bisikku pada mbak Rus. "Mau makan...