Dengan langkah tergesa gesa aku menuruni tangga
menuju lantai satu rumah kontrakan. Jam di hapeku sudah menunjukan pukul
9.41, sembilan belas menit sebelum tepat pukul sepuluh pagi. Aku pasti
terlambat, batinku. Sedikit rasa sesal tiba tiba saja muncul di hatiku tanpa
permisi. Andai tadi aku bisa bangun lebih pagi, atau tidak menarik selimut lagi
selepas subuh tadi, pasti aku bisa datang ke acara Surabaya BloofMeet (SBm)
yang pertama ini dengan lebih santai. Apa lagi aku baru ingat kalau aku belum
membeli makanan kecil apapun yang akan aku bawa ke acara SBm ini. Waduh, pagiku
kali ini benar benar sedikit kacau. Padahal, seharusnya ini menjadi pagi yang
menyenangkan.
Setelah mengecek semua perlangkapan yang harusnya di
bawa, kupacu motorku dengan kecepatan tidak lebih dari lima puluh kilometer
perjam dengan harapan aku masih bisa menemukan penjual makanan kecil seperti
gorengan atau makanan kecil sejenisnya di sepanjang jalan yang aku lintasi. Tapi
sampai akhirnya aku berhenti di lampu merah dekat kampus A Unair, aku belum juga
membeli apapun. Bersembunyi di makanakah kalian, wahai para penjual? Aku membatin,
mengapa serasa sulit sekali menemukan kalian di pagi menjelang siang seperti
ini. Untuk itu sekali lagi aku diliputi rasa sesal dan bersalah. Andai semalam
aku menyempatkan diri untuk keluar dari kontrakan dan mencari makanan kecil
pasti pagi ini aku bisa berangkat ke SBm dengan lebih ceria dan santai. Hm….
Lampu lalu lintas menyala hijau dan aku sekali lagi ‘terpaksa’
menyusuri jalan sambil menoleh ke kanan dan kekiri, berharap bisa menemukan
satu saja penjual makanan ringan yang bisa aku beli untuk aku bawa ke SBm. Tapi
lagi lagi nihil. Mereka sedang mengejekku mungkin, batinku setengah dongkol
pada diri sendiri.
Tapi kedongkolan itu tiba tiba berubah menjadi
perasaan penuh surprise saat aku belok kanan di pertigaan terakhir menuju rumah
kang Insan Robbani. Ada seorang pengendara sepeda motor dengan kaos putih khas
Bloofers yang melambaikan tangannya padaku. Sontak aku menghentikan laju
motorku. Itu pasti kang Insan. Di kota pahlawan ini, siapa lagi yang punya kaos
itu selain dia.
“Assalamualaikum…” seruku seraya nyengir saat
motor kami bertemu di pinggir jalan.
“Waalaikum salam,” jawabnya.
“Nang endi, langsung tah?(mau kemana, langsung tah?),”
tanyaku.
“Yo, langsung ae, wes jam sepuluh lewat iki. (ya,
langsung saja, sudah jam sepuluh lewat ini).” Jawab kang Insan seraya memutar
balik motornya. “Tapi mampir dulu di minimarket ya.” Imbuhnya.
“Ngapain?” tanyaku, setengah bego.
“Aku belum beli camilan, cari di sana saja.” Jawab kang
Insan yang membuatku seperti sekali lagi di cubit oleh akang yang satu ini. Mengapa
aku tidak berfikir sama sekali untuk membeli makanan ringan di minimarket saja.
Padahal sepanjang jalan yang aku lalui, ada beberapa minimarket yang dengan
senang hati sedang menungguku.
Aku sekali lagi nyengir, tapi kali ini lebih
tepatnya menertawakan diriku sendiri.
***
Saat tengah asik memilih camilan di minimarket,
sebuah pesan singkat masuk di handphoneku. Dari Haf Sari.
“Aku sudah di Bungurasih, trus naik apa? Kemana?”
“Naik bus kota jurusan terminal Bratang, turun di
terminal Bratang.” Jawabku singkat.
“Mau camilan apa?”
“Apa saja terserah.”
“Krupuk mau?”
“Bolehlah, yang penting ada.”
Dalam hati aku salut akan sosok Bloofers yang satu
ini. Untuk bisa hadiri di acara SBm ini, dia harus melintasi perjalanan yang
tidak simple. Dengan berbekal tekad dan keinginan kuat untuk bertemu dengan
sesama anggota Bloofers, dia harus pergi meninggalkan rumah seorang diri dengan
beberapa kali harus berpindah dari satu transportasi umum ke transprotasi umum
yang lain. Tapi semangatnya yang membara, membuatnya berhasil juga sampai di
kota Pahlawan ini untuk pertama kalinya.
“Sms dari siapa?” tanya kang Insan yang tiba tiba nongol
di sebelahku di depan kasir minimarket.
“Haf Sari kang.”
“Oh, sudah dimana dia?”
“Di Bungurasih sekarang. Yang dateng cuma kita
bertiga nih kang? Tadi pagi Tisya sms aku katanya gak bisa dateng.”
“Sepertinya Ratri bisa dateng kok, jadi minimal ada
empat orang.” Aku tersenyum kecut mendengarnya. Kopdar dengan peserta yang
hadir hanya empat orang saja. Jauh dari pikiranku selama ini. Tapi so what lah.
Yang penting kebersamaannya.
Segera setelah membayar barang barang yang kami
beli, kami meluncur ke Taman Flora atau Kebun Bibit Bratang. Setelah parkir
motor, kami mencari tempat yang kira kira mudah untuk di datangi oleh semua
orang. Keputusan akhirnya jatuh pada kursi beton melingkar yang ada tak jauh
dari air mancur.
“Nomor siapa ini?” tanya kang Insan seraya
memperhatikan handphonenya.
“Nomor baru kang?”
“Ya, tanya posisi kita. Anggota Bloof juga
sepertinya.”
Tak lama setelah kang Insan mengirimkan beberapa
pesan singkat balasan, seorang cowok datang menghampiri kami dengan senyum
simpulnya yang malu malu. Serta merta pula dia menjabat tanganku.
“Ini mas Ridwan, bukan?” tanyanya, “Yang ini mas
Insan, kan?” membuat aku dan kang Insan saling pandang kebingungan. Berasa aneh
ada orang yang mengenal kami, padahal kami yakin kalau kami bertemu dengan
cowok yang satu ini baru pada pertemuan yang pertama.
“Ya bener.” Jawabku dan kang Insan nyaris bersamaan.
“Maaf ini dengan siapa?”
“Adi mas.”
“Adi? Nama facebooknya?”
“Jalaluddin El' Qassam,
itu saya pake facebook adik saya mas, kalau nama asli saya Adi.”
“Oalah… ya ya ya….”
Adi yang murah senyum itu
tampak tambah tersipu mendengar koor kang Insan dan aku. Pada waktu yang
bersamaan sebuah pesan singkat masuk di handphoneku. Dari Haf Sari lagi.
“keren,baru pertama naik bus kayak ginie. Dalam bus
berasa di tengah pasar. Amburadul sampe lagu Ebiet gak kedengeran.”
“Gegegegegege, welcome to the jungle, Haf.” Balasku.
***
(apa yang terjadi setelah cewek satu satunya dalam SBm ini hadir di kebun bibit? nantikan posting selanjutnya di Surabaya Bloofmeet part 2 )
salam kenal kang Ridwan ^_^
BalasHapussalam kenal juga....
Hapushahaha...akhirnyaaaaaaaaaa...
BalasHapustapi sungguh tdk romantis, karena tidak dihadiri sepasang sejoli lg (Mas Insan dan Om Mridwan). hihihi
weh.....
Hapusitu urusan lain aisa...
sekarang urusan bersama.... :D
oh ini tips yg disampaikan kemaren ya...
BalasHapusberseri..
surabaya bloofmeet... keren juga.
di tunggu part berikutnya...
ok kang..., selamat menunggu... :)
HapusIniii.. malah gak ada foto-fotonyaaahhhh -_-"
BalasHapusdi part 2, insayllah...
HapusSemoga kopdar berikutnya akan lebih seru dan banyak yg dateng y mas!,
BalasHapusyang penting SEMANGATnya ^^d
The Ocean
amin...
Hapusmakasih mas ....
saya ga ditawarin cemilannya nih? saya minta pizza ya wkwkwkw
BalasHapussilahkan ambil di gerai pizza terdekat..... :D
Hapusternyata selain jago nge-fiksi, om ridwan jago nge-koor juga sama mas Insan, wew...siap2 bikin album neh...
BalasHapuswalau baru dhadiri 4 orang, yg penting tetap semangat kopdar, semoga besok2 lebih banyak lagi...happy kopdar
amin....
Hapussemoga yang akan datang yang hadir 40 orang.... :)
heheheh
BalasHapusjadi pingin ngajakin layar kompi ketawa bareng.
kalo di ingat-ingat emang lucu juga sih..
tp sepertinya emang aku gitu, klo kopdar dimanapun itu selalu sendiri..
klo ada tmnnya malah ribet, ngeluh melulu..
capek, haus, minta ini-minta itu..hadewwww
sip mas postnya lengkap banget sesuai kejadian..heheh
tetep semangat ya...
Hapussemoga kedepannya, dapet temen temen seperjalanan yang bisa sama sama ngerti.... :)
wah.. bikin syirik saya ni.. jadi pengen ikutan kopdar --a . sedikit tapi bermanfaat serta berkesan lebih baik. dari pada bnyk namun tidak bermanfaat serta berkesan.. sukses ya :) *menunggu cerita selanjutnya*
BalasHapusayo ikutan... :)
Hapusbiar lebih seru dan lebih bermakna serta lebih bermanfaat lagi kedepanya...
tak sabar menunggu part 2 nya ... menunggu dan menanti kejutaan di part 2 ....^_^
BalasHapussegera di postingkan....
Hapusowh... ada Surabaya BloofMeet toh...
BalasHapusdan Masku yang biasanya pake FBku ikutan juga....
hoho....
nah ini dia adiknya,
Hapuskenapa gak sekalian gabungan juga?
:)
yah... gak napa-napa juga.... gak taw ternyata ada juga SBm...
Hapusudah di umumin di fb bloofers, kapan kapan dah kita kumpul kumpul lagi .....
Hapusjadi ada acara Bloofmeet juga yak?
BalasHapusmaklum baru gabung
sebenarnya istilahnya kopdar, cuma aku kasi nama di sini Surabaya Bloofmeet ... :)
Hapusdiadakannya di masing masing daerah ....
Sepertinya asyik bisa ngumpul bareng akang2 nih...seru dan banyak ilmu pastinya...terutama dalam kebersamaannya..solid:D
BalasHapusayo kapan kapan ikutan ngumpul bareng....
HapusDi kota pahlawan ini, siapa lagi yang punya kaos itu selain dia.
BalasHapus*Quote this
Jadi apa yang terjadi ketika satu-satunya peserta wanita tiba?
*penasaran
part duanya udah nongol, ayo di cek.... :)
Hapus