“ AAAAAAAAAAAAA....... Tolong.......
Tolong.......” Aku berlari berhambur keluar dari kamar mandi. “ Ayah.....
Ayah.....”
“ Ada apa Naila.... ada apa.... Hei hei
tenang ayah di sini .... tenang
tenang.... Naila, Naila .....ada apa?” Ayah mendekapku dalam pelukannya, berusaha
menenangkanku yang mulai menangis keras keras.
“ Ayah...... Ayah..... “ aku masih meraung raung ketakutan,
sementara ayah terus mendekapku dalam dalam.
“ Cup cup... ayo sini.. sini,,, duduk dulu di sini.” Ayah
membimbingku kearah kursi di ruang tengah. “ ini minum.” Ayah menyodorkan
segelas air putih kearahku.
Aku minum banyak banyak dari gelas yang
ayah sodorkan kearahku. Perlahan, tangisanku mulai mereda.
“ Ada apa?” Tanya ayah mendesakku.
“ Ti... Tikus...” Jawabku terbata bata. “
A... Ada tikus di kamar mandi...”
Ayah mendesah seraya menghembuskan nafas
panjang. “ Hanya tikus?” tanyanya setengah kecewa.
Hah? Kok ayah bilang ‘hanya’ tikus? “
Tikus ayah.. Tikus, tikusnya besar! Besar, hitam, lewat di dikaki Nai!” jawabku
histeris sambil menghentak hentakkan kakiku ke lantai.
“ Ok.., Ok... Nai mau apa di kamar
mandi?”
“ Nai mau wudu.” Aku masih merajuk. Masih
kesal melihat tangagapan ayah yang sepertinya menganggap ini hal biasa saja.
“ Nai belum solat isya’?”
“ Belum...”
“ Kalau begitu, nai bisa ke kamar mandi sekarang.”
“ gak...”
“ Lo, kenapa? Tikusnya sudah pergi
bukan?’
“ Nai takut! Kalau tikusnya kembali
gimana?”
“ Ayo sini ayah antar”
“ Gak....!”
“ Terus?”
“ Nai gak mau kekamar mandi..., Nai
takut...!”
“ Nai gak mau wudu?” Aku terdiam, hatiku
gundah. “ Nai gak mau solat?”
“ Nai takut ayah..., di kamar mandi ada
tikus!”
“ Nai lebih takut tikus atau ALLAH?”
Aku terdiam. Pertanyaan ayah seperti
sebuah pertanyaan pinalti yang langsung menerobos ke hati dan otakku.
Pertanyaan itu seperti mengusik hal kecil yang selama ini sering aku abaikan.
Bukan hanya kali ini. Tapi rasanya sudah berkali kali aku mengabaikan perintah
untuk solat dengan alasan alasan yang sunguh konyol. Kadang hanya karena sedang
asyik ngobrol dan kumpul sama teman teman, aku meninggalkan solat dengan seolah
tanpa beban. Kadang karena sibuk mengerjakan
tugas dan pekerjaan waktu solat seakan berlalu begitu saja tanpa aku sadari. Atau
ketika akan solat isya’ seperti ini. kadang aku tidak solat isya’ hanya karena
tekut ke kamar mandi. Takut kalau ada tikus, ada kecoa ata takut pada bayangan
dan gambaran hantu hantu yang tidak jelas keberadaanya.
Pertanyaan ayah malam ini, menyadarkanku
dengan telak. Lebih takut pada tikus, pada kecoa pada mahluk sejenis setan dan
teman temannya itu atau pada ALLAH? Sang pemilik dan pencipta semua itu? Hatiku
bergetar.
“ Ayah berdiri di sini saja.” Rajukku
didepan kamar mandi.
“ Ya, sana wudu’, ayah tunggui kamu di
sini.”
Tapi belum saja aku selesai berwudu’
sebuah teriakan keras mengema dari pintu kamar mandi.
“ TIKUUUUUSSSSS......!”
Seekor tikus hitam besar melintas tepat
di depan kamar mandi. Tikus itu melintas tepat pada jari jari ayah yang sedang
berdiri tegap di sana. Tak ayal, ayah yang terkejut melompat lompat menjauh
dari kamar mandi sambil berteriak teriak histeris.
“ Ayaaahhhh, tunggu aku...!”
hahaha..ini nih yg namanya "bermanka-menggelitik".
BalasHapus#bermakna-menggelitik
Hapusbacanya sambil ketawa ketawa kalau gitu ya.... :D
Hapusckckckckkkk.. juragan fiksi.. g ada abiz'a deuh...
BalasHapusdibukukan atuh kang.. ^_^
:)
Hapusinsyallah, doakan ya biar bisa cepet buat buku ...
subhanalah..., ceritanya sederhana tp efeknya sungguh dahsyatnya dan telak melebihi pukulan mike tyson...
BalasHapuskalau di tinju Tyson, KO kang ...... :)
Hapusbisa jg seperti ini Om, "Nai, lebih takut sm Bos drpd Allah?" kadangkala pekerjaan membuat qt lalai dari y namax sholat tepat waktu hanya karena takut sm bos...
BalasHapus#thanks y om sudah mengingatkan ^_^
nah itulah, bisa juga itu. ayo buat juga ......
HapusNah, ayah lebih takut tikus apa sama Allah?" komentar yang akan dilontarkan adik saya membaca kalimat terakhir. heheh
BalasHapusnice story Om :)
nah, ayo tebak ayahnya lebih takut sama tikus atau sama ALLAH? wegegegegege, selamat berimajinasi ya ..... :)
Hapussubhanalloh, sederhana dan bermakna dalam, sepakat sama pertanyaan ayah dan pendapat ka unee, kadangkala meninggalkan sholat terasa sangat ringan daripada meninggalkan perintah bos atau meninggalkan kesenangan/ketekutan pribadi akan hal2 yg kurang penting.. makasih om, dah diingatkan
BalasHapusnah itu, mari bertanya sama diri sendiri .... :)
HapusAlhamdulillah, diingatkan lagi.. Rasa takut hanya akan terasa ketika keyakinan bersemayam dalam dada akan keberadaan-Nya.. dan jangan pernah meninggalkan anak dikamar mandi hanya karena tikus.. :D
BalasHapusbener...., kasian anaknya... :D
Hapussubhanalloh.. juragan fiksi.. ceritanya hebat".. ^__^
BalasHapuswegegegegegege, juragan fiksi katanya .... :D
HapusMenyentuh!
BalasHapusSelalu asik baca fiksinya Mas MR
makasih atas apresiasinya....
Hapusjadi semangat untuk terus berkarya....
Pak Guru bisa aja niih... #boleh ketawa ngakak nggak...?
BalasHapusKayaknya gimanaa gitu mbayangin ayahnya Nai tunggang langgang....
Satu jari menunjuk org lain, 4 jari menunjuk kita seniri.