Mereka
memandang, seolah memandangku. Lalu ketika aku tertawa, sebuah pertanyaan mereka
lontarkan :
“
Kenapa tertawamu seperti itu?”
Tapi
aku cuma diam. Mereka benar-benar ingin tahu rupanya, batinku, karena ini
adalah pertanyaan mereka untuk yang kesekian kalinya. Aku tersenyum tanpa
mereka tahu. Karena walaupun mereka memandang, dan aku memandang, tapi
pandangan kami tidak pernah bertemu. Tidak pernah. Kami terpisah jarak yang
jauh sekali, ribun kilometer, bahkan melintas benua dan samudra. Tapi hati kami
satu, satu di dalam wadah yang berwarna ungu. Kalian tahu itu bukan?
***
Tak
perduli siang serasa panas membara atau malam dengan dinginnya yang serasa
menusuk tulang. Aku tetap di sini, menunggu mereka menunjukkkan tanda tanda kalau
mereka ada di sana, menanti kehadiranku seperti aku menanti kehadiran mereka.
Biasanya
aku bisa duduk bersama mereka berjam jam lamanya. Beceloteh dan bercerita. Kerap
kali aku tertawa juga bersama mereka. Menertawakan keadaan dan kebodohan kami
sendiri. Tapi, itu dulu. Sekarang, kisah itu tidak ada lagi. Kisah itu berakhir
dengan tragisnya secara tiba tiba. Seperti jamur yang tertebas angin saat dia
sedang tumbuh menatap matahari lewat celah dedaunan.
Sekarang,
saat matahari sudah meninggi, dan bulan sedang tersenyum dengan hangatnya. Tidak
ada lagi canda bersama mereka itu. Tidak ada lagi percakapan konyol tak tentu
arah seperti dulu. Yang ada hanyalah suara angin. Angin asing yang berdesing
serak di telingaku. Lalu perlahan, aku rasa, aku rindu kalian. Teman, sabahabat
sahabatku, kalau aku kembali ke wadah ungu itu lagi, akankah kalian mau
menerimaku kembali?
Sebersit
ada ragu, tapi rasa rindu ini sudah melebihi segalanya sekarang. Kalau kalian
mau menerimaku lagi di sana, hal yang pertama ingin aku jelaskan kepada kalian
adalah tentang tawaku yang kalian pertanyakan.
Bloofers,
ah, ya, begitu biasa mereka disebut, tawaku itu terilhami dari sebuah sitkom di
televisi yang dulu tayang setiap sore. Aku suka sekali nonton sitkom itu. lucu
abis, kalau anak gaul jaman sekarang bilang. Disana, ada salah satu karakter
yang suka sekali update status facebooknya. Dan setiap kali dia
menggambarkan tawa dengan tulisan, dia selalu menulisnya dengan
“
Egeg egeg egeg ….”
Sebenarnya
aku meniru dia, bloofers, tapi karena jari jari ini terlalu cepat
mengetikkannya, maka jadilah spasi antara tiga kata itu hilang. Dan jadilah aku
menuliskannya seperti yang sering kalian lihat
“
gegegegegegegegegege…..”
Atau
segala turunannya, dengan huruf ‘g’ dan semua vokal yang ada keculi ‘u’. kalian
pasti tahu kenapa aku tidak menggunakan ‘u’ sebagai huruf vokalnya, bukan?
Bloofers,
sekarang terang siang perlahan telah berganti dengan temaram senja. Tadi sudah
aku kirimkan permintaan untuk bergabung lagi bersama kalian. Akankah kalian
akan menerima kembali teman kalian yang hilang ini?
Aku
masih menunggu…..
"Bahagia mendatangkan sahabat,
tapi penderitaanlah yang menjadi pengujinya"
sumber gambar : http://www.facebook.com/groups/myfunnygroupemail/
tulisan lain tentang bloofers di : http://kumpulanfiksiku.blogspot.com/2011/12/aku-benci-kalian-bloofers.html
tulisan lain tentang bloofers di : http://kumpulanfiksiku.blogspot.com/2011/12/aku-benci-kalian-bloofers.html
hahahaha.... diam-diam meridukan kita rupanya...
BalasHapus^_^
@Aisa Julia hais....
BalasHapuskasi senyum ada dah... :)
Wekcome to bloofers again...
BalasHapuswegegegegege.... Royalty..
aku berjanji hari ini tidak akan menertawai cara mas Ridwan tertawa, saya mungkin akan menertawai tawa mereka yang menertawai tawa mas Ridwan dengan wegegegegegge....
BalasHapustapi hari ini aja yaaaa.... esok lusa, kita mungkin akan buat kesepakatan lagi... :D
@Insan Robbani makasih kang insan, mana kue penyambutannya?
BalasHapus@Sam cepet beli matrai.... :D
BalasHapusWow hahaha..
BalasHapusvirus bloof emang bahaya yah :D
hati2 aja ntar ketularan gilanya tuh om om diatas :D
cc yudi,kang insan,kak andro, om andy
wah.. berarti aku juga d'rindukan donk.. bahagia'a.. welcome back... :D
BalasHapushahahaa...perasaan om alay deh yg paling juara nulis ttg bloof. Udah lebih dr sekali aku baca tulisan om alay ttg bloof...sukaaaa....^_^
BalasHapusom alay..tetaplah tertawa yaaa...
@uchank aku dah lama tertular... :D
BalasHapus@minityc wegegegegeg, aku merindukan kalian semua ...... :)
BalasHapusmakasih @Nick Salsabiila, mari terus tersenym menjalani hidup ini... :)
BalasHapusada yang merindukanku, jadi gr, he....
BalasHapusjangan pergi lagi ya om, tetaplah dalam lingkungan persahabatan ungu
@Rima Aulia wegegegegegege, awas kupingnya melebar... :D
BalasHapusinsyallah ....
Hayoooooooooooo... Ketahuaaan yaaa... Si Om pernah kabur dari bloof ya????
BalasHapuswagagagagagaaladygagagagaa,,
ternyata @rusdah hayati baru tau ya.... :)
BalasHapus